Sejarah HKI

Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi sedikit mengenai Sejarah HKI, dan semoga setelah kalian melihat artikel ini bisa menjadi solusi dan bermanfaat bagi kalian.

Apa Itu HAKI?

sebelum kamu memasuki mengenai sejarah HKI, ada baiknya jika kamu ketahui dulu apa itu haki

Seperti yang telah disebutkan, HKI singkatan dari Hak Kekayaan Intelektual. HKI merupakan hak yang diperoleh dari ide seseorang untuk mendpatkan atau menghasilkan suatu produk jasa atau barang untuk masyarakat. Dengan demikian, HKI bisa disimpulkan bahwa HKI atau hak kekayaan intelektual adalah hak untuk menikmati hasil kreativitas intelektual secara ekonomis.

Objek yang diatur dalam hak kekayaan intelektual (HKI) adalah karya yang diperoleh oleh kemampuan intelektual manusia. Istilah HKI berasal dari dari Intellectual Property Right (IPR) yang diatur dalam Undang-Undang No 7 Tahun 1994 mengenai pengesahan WTO.

Bagi Kamu Yang Memiliki Kebutuhan Seputar HKI, Yuk Konsultasi Langsung Dengan Tim Konsultan HKI Kami Sekarang Juga! Silahkan Klik Whatsapp Di Bawah Ini! (Gratis)

Baca Juga : Perbedaan Merek Dan Paten

Sejarah HKI

Perlu dipahami bahwa paten tidak muncul begitu saja di masyarakat. Ada sejarah yang agak panjang dan berliku-liku sebelum akhirnya kita mendapatkan hukum paten seperti yang kita kenal di zaman modern ini.

Seperti banyak hal, sejarah paten berasal dari benua Eropa, tepatnya di Italia pada abad ke-15. Berasal dari teks yang dikenal sebagai “Hukum Paten Venesia”, negara itu memperkenalkan istilah paten dalam penggunaan modern.

Meski begitu, paten itu sendiri merupakan catatan sejarah penggunaannya pada 500 SM, di mana para sejarawan menemukan manuskrip kuno dari Yunani yang berisi pembahasan penghargaan bagi mereka yang berhasil menemukan benda mengejutkan tersebut.

Selain itu, di Kepulauan Inggris, tepatnya pada abad ke-14, ditemukan surat-surat yang isinya mirip dengan manuskrip Yunani kuno, yang telah dibahas sebelumnya. Banyak perusahaan di pulau tersebut yang dipatenkan karena berhasil menciptakan barang-barang yang bermanfaat bagi masyarakat.

Cikal bakal hak paten modern secara sistematis diberikan di Venesia, Italia, sekitar pada tahun 1450, yang mana mereka mengeluarkan dekrit yang menjelaskan bahwa penemuan inventif dan baru wajib diobrolkan ke negara untuk memperoleh perlindungan hukum terhadap pelanggaran penggunaan benda terkait.

Kemudian beberapa negara lain di Eropa menerapkan apa yang dilakukan Italia terhadap penemuan baru tersebut. Sejarawan telah mengamati bahwa Prancis dan Inggris adalah dua negara yang berpengaruh dalam menyebarkan istilah paten di Eropa.

Di Indonesia, istilah paten sudah digunakan sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1840-an. Saat itu, pemerintah Belanda memperkenalkan Hukum Kekayaan Intelektual (HKI) kepada jajahannya di Indonesia.

Bahkan setelah Indonesia lepas dari penjajahan, kami masih menggunakan undang-undang paten yang diperkenalkan oleh Belanda ini. Tentu saja paten di Indonesia disesuaikan dari waktu ke waktu dan diubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat itu.

Hukum paten tidak sulit untuk dipahami. Akan tetapi kalian cukup awam di bidang hukum, dan dia bisa belajar hukum paten dengan sedikit usaha dan usaha. “Hukum Hak Cipta, Paten, Merek Dagang” adalah salah satu buku yang dapat membantu Grameds memahami hak paten.

Bagi Kamu Yang Memiliki Kebutuhan Seputar HKI, Yuk Konsultasi Langsung Dengan Tim Konsultan HKI Kami Sekarang Juga! Silahkan Klik Whatsapp Di Bawah Ini! (Gratis)

Baca Juga : Apa Itu HAKI?

Fungsi HAKI

setelah kita membahas mengenai sejarah HKI, kurang rasanya jika kita tidak membahas fungsi HAKI

Jika dijabarkan, HAKI memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut:

• Sebagai perlindungan hukum terhadap pencipta, baik itu individu maupun kelompok, atas usaha dalam membuat karya yang mengandung nilai ekonomis.
• mengantisipasi dan Mencegah akan terjadinya pelanggaran atas hak kekayaan intelektual HKI milik orang lain.
• Mendorong setiap orang untuk terus berinovasi dan berkarya agar dapat mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
• Meningkatkan kompetisi, khususnya dalam hal komersialisasi kekayaan intelektual.
• Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi penelitian dalam ranah industri di Indonesia.

Dengan menelaah fungsi dan tujuan hak kekayaan intelektual (HKI), Anda akan memperoleh pemahaman tentang pentingnya kekayaan intelektual. Jika karya tersebut tidak dilindungi, kemungkinan besar akan dibajak. Contoh nyata adalah maraknya pembajakan buku di bidang pendidikan. Pembajakan buku menjadi lebih umum karena disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari ketidaktahuan masyarakat akan hak buku, ekonomi masyarakat, hingga penegakan hukum yang buruk.

Meskipun banyak penangkapan oleh pihak berwenang, banyak buku bajakan sebenarnya terjadi karena permintaan publik yang kuat. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap IP juga tidak kalah pentingnya.

Lalu, apa hubungannya dengan pengusaha? Mengapa kekayaan intelektual penting bagi pengusaha? Ya, tidak bisa dianggap enteng, karya para pengusaha tentu membutuhkan apresiasi dan perlindungan hukum, terutama yang bernilai ekonomis. Melalui kekayaan intelektual, pengusaha memiliki hak ekonomi berupa lisensi dan royalti. Jika lisensi adalah lisensi tertulis yang diberikan oleh pemilik hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain atas ciptaannya, maka royalti adalah balas jasa atas penggunaan ciptaan atau produk hak terkait.

Baca Juga : Daftar Merek Yang Sudah Terdaftar Di HAKI

Contoh Hak Paten

1. Hak Paten atas Telepon oleh Alexander Graham Bell

yang pertama dalam sejarah HKI adalah Alat komunikasi telepon adalah penemuan yang cukup mengejutkan pada saat itu. sosok Alexander Graham Bell mempunyai jasa yang sangat besar di bidang teknologi dan komunikasi, mengingat keberadaan telepon memudahkan orang untuk berkomunikasi jarak jauh.

Penemuan skala ini tentu layak dipatenkan karena dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Alexander Graham Bell akhirnya menciptakan perusahaan telekomunikasi bernama AT&T, dan di sanalah paten untuk telepon disimpan.

2. Hak Paten atas Vaksin AstraZeneca oleh Sarah Gilbert

yang kedua dalam sejarah HKI adalahaksin AstraZeneca adalah salah satu dari sekian banyak vaksin yang beredar di masyarakat, dengan tujuan untuk bisa meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap virus Covid-19. Sarah Gilbert Adalah, sosok ilmuwan di balik keberhasilan penemuan vaksin ini.

Penemuan penting seperti vaksin AstraZeneca tentu layak untuk dipatenkan. Meski Sarah Gilbert berhasil mendapatkan hak paten, namun ia menjatuhkan paten pada vaksin yang akan datang agar masyarakat bisa mendapatkan vaksin AstraZeneca dengan harga yang lebih terjangkau.

Bagi Kamu Yang Memiliki Kebutuhan Seputar HKI, Yuk Konsultasi Langsung Dengan Tim Konsultan HKI Kami Sekarang Juga! Silahkan Klik Whatsapp Di Bawah Ini! (Gratis)

Kesimpulan

mungkin itu saja yang bisa kami sampaikan mengenai sejarah HKI, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman. Terimakasih