GREEN PUBLISHER – Cara membuat jurnal tidaklah sulit jika kita sudah mengerti dan memahaminya. Ada macam-macam jurnal yang perlu Anda pahami dan mengerti, barulah Anda dapat membuat jurnal.Macam-macam jurnal dalam kajian Akuntansi terdapat beberapa macam, misalnya jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup.
Dalam artikel ini akan kami bagikan cara membuat jurnal penyesuaian, jurnal penutup, jurnal umum, jurnal khusus dan juga kami akan bagikan cara membuat jurnal dari naskah skripsi di Microsoft Word.
baca juga : Cara Publikasi Jurnal Nasional Gratis
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang disusun untuk mencatat perubahan saldo pada akun tertentu yang nantinya memperlihatkan jumlah saldo yang sebenarnya di akhir periode.
Dengan demikian faktor yang mendasari kebutuhan akan jurnal penyesuaian adalah adanya transaksi yang sudah terjadi namun belum tercatat informasinya, dan transaksi yang sudah terjadi dan sudah dicatat namun masih memerlukan penyesuaian saldo perkiraan.
Sementara bagi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau layanan, jurnal penyesuaian ini memiliki urgensi tertentu sehingga harus disusun pada akhir periode pembukuannya.
Jurnal penyesuaian memiliki tujuan dan fungsinya tersendiri dalam sebuah laopran keuangan pada suatu perusahaan atau badan usaha. Adapun yang menjadi tujuan dan fungsi dalam membuat jurnal penyesuaian ialah:
baca juga : Cara Publikasi Jurnal bagi Pemula
Langkah-langkah dalam membuat jurnal penyesuaian ada beberapa langkah sebagai berikut ini:
– Cetak neraca saldo yang belum disesuaikan dan akan dibuat untuk menjadi jurnal penyesuaian
– Analisalah dengan seksama setiap akun
– Kemudian carilah apa saja yang hilang
– Catatlah semua ayat jurnal penyesuaian
• Biaya di Bayar di Muka
• Penghasilan Diterima Di Muka
• Piutang Pendapatan
• Beban yang Masih Harus Dibayar
• Penyusutan Aktiva Tetap
• Kerugian Piutang
• Biaya Pemakaian Perlengkapan
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mentransfer saldo dari akun sementara ke akun permanen. Perusahaan menggunakan Jurnal penutup untuk mengatur ulang saldo akun sementara. Akun yang menunjukkan saldo selama periode akuntansi tunggal menjadi nol.
Jumlah dalam satu periode akuntansi harus ditutup atau dibawa ke nol sehingga ini tidak akan tercampur dengan periode berikutnya. Dengan melakukan hal tersebut, perusahaan memindahkan saldo-saldo ini ke dalam rekening permanen di neraca. Akun permanen ini menunjukkan keuangan lama perusahaan.
1. Menutup Akun Pendapatan dengan memindahkan saldo setiap Akun Pendapatan ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
2. Menutup Akun Biaya dengan memindahkan saldo setiap Akun Biaya ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
3. Menutup Akun Laba Rugi dengan memindahkan saldo Akun tersebut ke Akun Modal.
4. Menutup Akun Prive (jika ada) dengan memindahkan saldo Akun tersebut ke Akun Modal.
baca juga : 5 Tips Jurnal Terindeks Scopus, Sukses Publish Jurnal Internasional
Pengertian jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Berikut langkah-langkah membuat jurnal umum yang perlu Anda ketahui.
Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi.
Persamaan dasar akuntansi yakni: Aset = Utang + Modal
yang kemudian diperluas menjadi : Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya.
Selain persamaan akuntansi dan kelompok akun lainnya, Anda juga harus memahami saldo normal dari setiap akun. Dengan begitu saat menemui sebuah transaksi, nantinya secara otomatis dapat langsung mengelompokkan.
Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah langsung dalam praktik.
Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka Anda harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk pencatatan sebuah transaksi pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat dicatat pada jurnal.
Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Adapun bukti transaksi dapat berupa nota, faktur, kuitansi, invoice dan lain sebagainya.
Langkah selanjutnya mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter.
Oleh karena itu, Anda harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar.
Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruh nya terhadap posisi keuangan. Untuk mempermudah, gunakan lah persamaan dasar akuntansi berikut ini.
Aset = Utang + Modal
Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun.
Tibalah proses pencatatan dalam jurnal. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut dengan penjurnalan. Sistem pencatatan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama.
Jurnal khusus secara umum terbagi menjadi 4 jenis yaitu jurnal khusus pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Begitu juga dengan jurnal khusus perusahaan dagang ada 4 jenis yang harus ada pada jurnal.
Nah, berikut ini kami jabarkan jenis-jenis jurnal khusus perusahaan dagang beserta contohnya.
Pada jurnal pembelian transaksi yang dicatat berupa transaksi pembelian secara kredit entah itu pembelian barang dagang ataupun pembelian perlengkapan dan peralatan.
Pencatatan yang dilakukan akibat penambahan pembelian caranya dengan mendebitkan akun pembelian sejumlah pembelian tersebut.
Jika pencatatan yang terjadi akibat penambahan utang dagang dengan cara mengkreditkan akun utang dagang sejumlah nilai utang.
Dan contoh jurnal khusus pembelian sebagai berikut.
Contoh Jurnal Khusus Pembelian
Transaksi yang dicatat pada jurnal penjualan termasuk transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Jadi transaksi tersebut mengakibatkan saldo yang ada di piutang dagang bertambah dan saldo penjualannya juga bertambah.
Seandainya ada penambahan piutang dagang dengan cara mendebitkan piutang dagang sedangkan pencatatan yang dilakukan kalo ada penambahan penjualan adalah mengkreditkan penjualan.
Contoh jurnal khusus penjualan perusahaan dagang sebagai berikut.
Contoh Jurnal Khusus Penjualan
Baca juga : 7 Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Terbaik Untuk Usaha
Setiap transaksi yang dicatat pada jurnal penerimaan kas berupa transaksi yang dilakukan secara tunai misalnya pelunasan piutang, pengembalian barang yang sudah dibeli secara tunai (retur pembelian) dan lainnya.
Jika ada transaksi penjualan barang dagang secara tunai maka akan menambah saldo kas dan saldo penjualan, pencatatannya berada diposisi debit akun kas dan kredit akun penjualan.
Apabila ada yang transaksi pelunasan piutang maka akun kas berada di posisi debit dan akun piutang berada di kredit. Maka, contoh jurnal khusus penerimaan kas sebagai berikut.
Jurnal Khusus Penerimaan Kas Dagang
Terakhir, jurnal pengeluaran kas mencatat transaksi pembelian tunai, pembayaran utang, retur penjualan, dan transaksi pembayaran lainnya.
Jika ada transaksi pembelian barang secara tunai kamu bisa mencatat akun pembelian di debit dan akun kas diposisi kredit. Apabila kamu memberikan diskon pembelian maka pencatatannya adalah debit untuk akun utang dagang dan akun kas serta akun potongan pembelian berada diposisi kredit.
Tips membuat jurnal ilmiah yang pertama adalah menentukan judul, Kemudian menyusun Abstrak, Membuat pendahuluan, Metode penelitian, Membuat pembahasan atau Analisis sesuai judul, Membuat kesimpulan.
Kesalahan Umum Saat Membuat Jurnal
Membuat jurnal itu mudah jika kita sudah mengetahui cara dan urutannya, namun seringkali ada seseorang yang kesulitan dalam pembuatannya, Sehingga pada saat menulis jurnal atau karya ilmiah, ada beberapa hal yang sering dianggap oleh reviewer sebagai kesalahan umum dan “Tidak Sesuai” sehingga harus dihindari oleh para penulis.
Berikut adalah 5 Kesalahan Umum Penulis Jurnal Yang Harus Dihindari :
Berikut kesalahan umum saat membuat jurnal,
Demikianlah pemaparan saya dalam Cara Membuat Jurnal Penyesuaian, Penutup, Umum, Khusus, Skripsi di Word, mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda yang ingin membuat jurnal. untuk informasi lebih lanjut terkait jasa publikasi jurnal nasional terakreditasi SINTA dan jurnal internasional terindeks scopus silakan bisa hubungin saya melalui whatsapp.
Terimakasih, Salam publikasi
ingin konsultasi terkait jurnal? klik disini